![]() |
product code : V121T19 & V122T19 or C-V121T19 |
- Prolog
Populernya tokoh superhero dari Marvel (salah satu perusahaan besar di Amerika yang menerbitkan buku komik dan media terkait) di kalangan para remaja didunia, belakangan ini mulai diangkat ke media yang lain yaitu film. Berkembangnya dunia komik yang dulu hanya bisa dinikmati lewat media cetak, sekarang sudah bisa dinikmati dalam media digital.
Timbul didalam benak kami sebuah pertanyaan, kenapa dunia perfilman mengadopsi cerita dari komik tersebut? Apakah karena para tokoh superhero itu mempunyai karakter pribadi yang kuat? Apakah dari segi cerita mereka mengangkat sisi humanisme yang bisa kita ambil filosofi dibaliknya? Atau hanya untuk sebuah hiburan mata saat kita pergi ke bioskop?
Sebenarnya ada sisi humanisme yang diangkat dalam setiap pembuatan sebuah film jika kita melihatnya secara mendalam, tetapi mungkin porsi yang diangkat terlalu kecil atau terlalu tersamarkan sehingga komentar yang terlontarkan saat penonton keluar dari pintu exit adalah "woh... effect-nya keren...." jadi secara garis besar memang hanya sebagai hiburan.
- Ide dan Gagasan
Tergelitik pikiran kami dengan sebuah pertanyaan, bagaimana jika komik Marvel menginvasi cerita-cerita pewayangan? Apakah dengan seperti itu maka cerita itu menjadi menarik untuk dilihat? Apakah harus dengan cara seperti itu maka kita bisa menikmatinya?
Mampukah Anita Blake memerankan sosok Dewi Sinta yang merupakan permasuri Sri Rama, raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada suami. Memang Anita Blake mempunyai kekuatan animator atau seorang pemburu vampir dan zombie, tapi ada kalanya dia juga menangis dan merasa ketakutan seperti seorang wanita. Pemilihan tokoh disini ingin mewakili karakter Dewi Sinta yang pemberani walaupun telah diculik oleh rahwana tetapi dia tetap bisa menjaga kesuciaanya saat diuji oleh Sri Rama dengan cara dibakar, Sinta dapat selamat dari kobaran api.
Mampukah
Mr.Fantastic memerankan sosok Sri Rama, raja dari Ayodya dan
beristerikan Dewi Sinta. Mendapatkan anugrah Titisan Sang Hyang Wisnu
karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, pemimpin yang bijaksana dalam menjalankan tugasnya
untuk memusnahkan angkara murka di muka bumi. Pemilihan tokoh Mr. Fantastic disini bukan dilihat dari segi kekuatannya (Manusia elastis), melainkan karena dia adalah pemimpin yang bijaksana didalam memimpin timnya yaitu Fantastic Four.
Mungkin jika kita padukan dengan sentuhan motif batik parang semua itu menjadi lebih masuk akal, karena motif ini dipercaya sebagai simbol kekuatan atau kekuasaan. Pada jaman dahulu batik bercorak parang biasanya hanya diperuntukkan para penguasa dan kesatria.
- Epilog
Hei... kami bukanlah orang yang paling tau dan paling benar, dan Hei... dari pertanyaan inilah kami mulai menggali kembali cerita/legenda/mitos yang melekat sebagai akar kebudayaan bangsa. Dari pertanyaan inilah kami mulai belajar..., dan dari pertanyaan inilah kami mulai peduli...
- Product Catalogue :
2. http://vlaag-product.blogspot.com/2012/10/marvel-invation-dewi-sinta.html
3. http://vlaag-product.blogspot.com/2012/10/marvel-invation-sri-rama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar