product code : V123T10 (Red) & V123T20 (Misty) |
- Prolog
Hanoman (Sansekerta: Hanuman) atau Hanumat, juga disebut sebagai Anoman,
adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh
protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah
seekor kera putih dan merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, saudara
dari Subali dan Sugriwa. Di India, Anoman dipuja sebagai dewa pelindung
dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya (http://id.wikipedia.org/wiki/Anoman).
Anoman
berwujud kera putih, tetapi dapat berbicara dan beradat-istiadat seperti
manusia. Ia juga dikenal dengan nama ; Anjanipura (putra Dewi Anjani), Bayudara
(putra Bathara Bayu), Bayusiwi, Guruputra (putra Bathara Guru), Handayapati
(mempunyai kekuatan yang sangat besar), Yudawisma (panglima perang), Haruta
(angin), Maruti, Palwagaseta (kera putih), Prabancana, Ramandayapati (putra
angkat Sri Rama), Senggana (panglima perang), Suwiyuswa (panjang usia) dan
Mayangkara (roh suci, gelar setelah menjadi pendeta di Kendalisada) (http://id.wikipedia.org/wiki/Anoman).
- Ide dan Gagasan
Kisah tentang Anoman selain ada di jaman Ramayana juga dapat ditemui pada kisah Mahabarata, bahkan sampai awal/memasuki jaman Madya, karena ditakdirkan berumur panjang. Tetapi kisah yang paling populer dikalangan masyarakat tentang Anoman adalah, misi membantu Sri Rama dalam penyelamatan terhadap Dewi Sinta.
Sugriwa mengutus Anoman untuk memimpin pasukan wanara-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi mencari tanda-tanda keberadaan Sinta. Didalam perjalanannya menyelamatkan Dewi Sinta yang ditawan di sebuah istana yang terletak di Kerajaan Alengka oleh Rahwan, Anoman sempat tertangkap dan kemudian dihukum dengan cara dibakar, tetapi bisa selamat dan memporak-porandakan taman Asoka. Ada yang beranggapan bahwa tertangkapnya Anoman saat di alengka
adalah karena unsur kesengajaan dan ingin melihat kekuatan
dari kerajaan tersebut.
Didalam kisah pertempuran besar antara Rama dan Rahwana, Anoman membantu dengan membasmi banyak tentara rakshasa. Saat Rama, Laksmana, dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang sakti, Anoman pergi ke Himalaya atas saran Jembawan
untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana
ciri-ciri pohon yang dimaksud, Anoman memotong gunung tersebut dan
membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih
kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan
rakshasa. Setiap kali membaca cerita tentang Anoman, membuat saya ingin jungkir balik sambil berkata "WOW" berulang kali...
Motif batik pada desain ini terinspirasi dengan Motif Batik Kawung
yang telah dikembangakan oleh “Henricus Kusbiantoro”. Motif ini
mempunyai perlambangan sebagai 4 arah angin atau sumber tenaga yang
mengelilingi dan berporos pada pusat kekuatan, yaitu : Timur (matahari
terbit : lambang sumber kehidupan), Utara (gunung : lambang tempat
tinggal para dewa, tempat roh/kematian), Barat (matahari terbenam :
turunnya keberuntungan), Selatan (zenit : puncak segalanya). Motif ini
juga digunakan sebagai symbol keadilan dan kesejahteraan.
- Epilog
Desian menggunakan unsur visual dengan gaya "Tribal", menggambarkan wajah Anoman secara "Silhouet". Terlihat ekspresi seolah sedang marah atau mengancam, membuat setiap musuh yang melawannya bisa dikalahkan dengan mudah.
Tulisan Anoman dibuat berdasar motif batik Kawung-BrockMann. Tulisan pada desian seakan terbaca A-NO-MAN, hal tersebut dibuat berdasarkan unsur kesengajaan. Kami ingin menggambarkan bahwa Anoman memang bukanlah seperti manusia biasa, tapi Anoman adalah seekor kera putih yang perkasa dan sakti mandraguna.
- Product Catalogue :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar